Senin, 28 Februari 2011

Latar Belakang Kewarganegaraan


KEWARGANEGARAAN
1. Latar belakang pendidikan kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai zaman. Semangat perjuangan bangsa merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan, dan kemauan yang luar biasa. Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuangan fisik merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi, membuat dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara. Pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi mental spiritual bangsa Indonesia. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. perjuangan non fisik sesuai bidang profesi masing-masing tesebut memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya mahasiswa sebagai calon cendekiawan pada khususnya melalui pendidikan kewarganegaraan.
Kompetensi yang diharakan dari Pendidikan Kewarganegaran:
a.       Hakikat pendidikan :generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, Negara, dan hubungan internasional. Pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan global yang digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoks dan keterdugaan.
b.      Kemampuan warga Negara.
c.        Menumbuhkan wawasan warga Negara. Dasar pemikiran pendidikan kewarganegaraan.
d.      Kompetensi yang diharapkan bangsa adalah orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Bangsa Indonesia adalah sekolompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Indonesia.
Negara adalah suatu organisasi dr sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia Teori terbentuknya negara: Teori hukum alam. Pemikiran pd msa plato dan aristoteles kondisi alam tumbuhnya manusia berkembangnya negara
Teori ketuhanan (islam + Kristen) segala sesuatu adalah ciptaan tuhan.
Teori perjanjian. Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama
Proses terbentuknya negara di zaman modern. Proses tesebut dapat berupa penaklukan, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya Unsur negara yang bersifat konstituti. berarti bahwa dalam negara tesebut terdapat wilayah yang meliputi udara, darat, dan perairan (dalam hal ini unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat dan pemerintahan yang berdaulat
Bersifat deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan negara, UUD, pengakuan dari negara lain baik secara de jure maupun de facto dan masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa misalnya PBB Bentuk negara: sebuah negara dapat berbentuk negara kesatuan dan negara serikat.

Bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya negara merupakan suatu proses yang berkesinambungan. secara ringkas, proses tesebut adalah sebagai berikut:
a.       Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
b.      Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.
c.       Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
Demokrasi: sebuah bentuk kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga Negara. Bentuk-bentuk demokrasi:
a.       Pemerintahan monarki: monarki mutlak, monarki konstitusional, dan monarki parlementer.
b.      Pemerintahan republik: berasal dari kata res yang berarti pemerintahan dan publika yang berarti rakyat.
Dengan demikian pemerintahan republik dapat diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan rakyat Pemahaman demokrasi di Indonesia.
1.            Dalam system kepartaian dikenal adanya 3 sistem kepartaian, yaitu sistem multi partai, sistem dua partai dan sistem satu partai.
2.            Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan Negara.
3.             Hubungan antar pemegang kekuasaan Negara, terutama antara eksekutif dan legislative
mekanisme demokrasi di Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah pelaksanaan kekuasan pemerintah rakyat yang dijiwai oleh nilai-nilai falsafah pancasila dan yang berlangsung menurut hukum yang berkiblat pada kepentingan, aspirasi dan kesejahteraan rakyat banyak.
Pancasila sebagai landasan idiil negara bangsa Indonesia yang sudah mempunyai bekal kebenaran tersebut bertekad untuk mewujudkannya. Karena itu sebagai bangsa yang merdeka mereka membentuk sebuah wadah yang disebut negara kesatuan republik Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia pun kemudian menjadi cita-cita negara karena pancasila merupakan landasan idealisme NKRI. Sila-sila dalam pancasila yang merupakan kebenaran hakiki perlu diwujudkan oleh bangsa Indonesia.
Wawasan itu sendiri berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya memandang atau melihat. Dengan penambahan akhiran kata ini secara harfiah berarti cara pengliatan atau cara tinjau atau cara pandang. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan 3 faktor utama:
1.      Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup.
2.      Jiwa,tekad dan semangat manusianya atau rakyatnya.
3.       Lingkungan sekitarnya
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yg telah memilki negara ttg diri dan lingkungannya dalam eksitensinya yg serba terhubung dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional, regional,serta global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar